Seorang putri bersenandung kasih diantara kebun anggur
sulangkan sedikit rindu kepada yang dicari
kepada angin dia titipkan pesan
menyandarkan sedikit harapnya pada ranting-ranting pohon
dan merebahkan rasanya diatas rerumputan
Dua sejoli dalam sangkar tak terjamah
sang putri gelisah bercampur amarah
sang pangeran terluka terbalut rindu
bersenandung dan menengadahkan tangan
berharap langit kan memberi jawaban
*****
Hari masih pagi, Cindi menyandarkan tubuhnya diatas sebuah kursi diberanda rumahnya,secangkir kopi menemaninya melamun sambil menghisap sebatang rokok ditangannya. Dadanya terasa sesak dan menghimpit perih, ketika tiba-tiba fikrannya menangkap sebuah bayangan sosok lelaki yang membuat rindunya terusik kembali.
‘’sfffffhhhhhhhuuuhhhh….dihisapnya rokoknya dalam-dalam,tak habis fikir dirinya,dengan segala masalah yang menerpanya selama ini. Dalam hati dia berbisik pelan,’’sebatas apakah kemampuanku untuk bertahan…?
Dengan statusnya yang masih mengambang terkadang cemas dan rasa takut itu selalu menghantui fikirannya, disisi lain ada sebuah hasrat yang kuat tuk membuka lembaran baru begitu kuat didalam dadanya.
Angin seolah mengerti dengan hembusan nafasnya yang dalam,perlahan-lahan wajah yang manis itu dan terlihat cerah itu mulai nampak mendung,secangkir kopipun telah hampir habis direguknya tuk menepis segala kecemasannya.
”Ya Gusti…ringankanlah segala beban didadaku ini, dan pertemukanlah aku dengan seorang pembimbing yang telah lama kucari selama ini…
*****
Sebuah kasih telah tersampaikan dari jiwa-jiwa yang haus
seperti hujan yang mengerti akan layunya dedaunan
raga dan jiwa senantiasa berpadu
ketika duka lara bercengkrama dalam syahdu
*****
Kumbang jantan berbisik pelan dan mengtarakan rasa pada betinanya
diantara bunga-bunga yang penuh warna
langit hanya memandang kemesraan mereka
lewat angin yang menyapa lembut dan lewat cuaca cerahnya ia merestui sepasang kumbang dikebun bunga…
Disudut sebuah ruangan kantornya Doni mengangkat hand phonenya yang berbunyi pelan,terdengar suara sapa mesra yang tiba-tiba saja membuat desiran darahnya berubah menari-nari bahagia.
”Don..ini cindy,maukah kau menemuiku malam ini kerumahku…?
Seolah mendapat oase yang menyegarkan dipadang pasir,Donipun menyambutnya dengan riang
”Baiklah Cindy, sudah lama aku menantikan saat seperti ini, aku ingin menjelaskan segala yang berkecamuk didalam kehidupan kita tempo hari…
”Oke Don..aku tunggu yach…
Selepas jam pulang kerja, Doni yang saat ini telah berstatus seorang yang bebas dari ikatan rumah tangga, telah bersiap-siap menemui sang pujaan hatinya yang telah lama ia rindukan.
Disebuah beranda nampak seorang wanita yang telah bersiap-siap sejak sore tadi terlihat begitu anggunnya, walau hanya berdandan sederhana namun kecantikannya begitu kuat terpancarkan.
Merekapun bertemu ditempat yang sederhana itu,sejuta kisah dan bermacam masalah mereka ceritakan dengan hati yang terbuka, tak ada dusta dan cumbu rayu yang memabukkan rasa, yang ada hanya sekedar perasaan rindu yang mengharu biru yang membaur dalam suasana haru.
”Don..syukurlah masalahmu telah selesi dengan istrimu,namun disisi lain aku masih gelisah dengan akibat yang akan terjadi nanti,saat kita telah bersama-sama nanti.
”Sudahlah Cin, tak perlu kau pusingkan itu, biar semua berjalan seiring waktu yang berlalu.
Setitik perasaan gusar terbesit dihati Cindy, perasaan seorang wanita yang begitu lembut dan memiliki ketakutan akan sesuatu yang akan terjadi nanti ketika kebahagian telah memeluk mereka. Walau Cindy telah membuktikan ketegarannya sebagai sosok wanita yang dewasa, namun sebagai manusia biasa diapun masih memiliki kecemasan.
Angin selalu berhembus sesuai dengan arahnya
burung yang terbang sejak pagi akan pulang kembali kesarangnya dikala sore tiba
dan sungai yang mengalir berkelok-kelokpun akan berakhir menuju lautan yang luas terbentang…
—sekian—
Ps: cuma lagi belajar menulis cerpen, kalo gak enak dibaca maafin ya..hehehe
Piss deh dan makasih
[ hasil copy paste blog pribadi ]
salam
boil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar