Jumat, 03 September 2010

Cangkir Kopi Abu-Abu


Cangkir kopi abu-abu
Tawarkan canda dua warna
Satu rasa dalam kentalnya kopi
Panas hitam namun manis dan harum berselera

Duduk didekat jendela

Sebatang kretek mengajak bibir tuk bercanda
Dalam pemandangan di luar jendela banyak warna

Hitam warna kopi
Putih warna gula dan susu
Diseduh dalam cangkir abu-abu
Tawarkan selera dalam ruang penuh warna

Lima belas menit berdiskusi dengan hati
Tak perlu ada yang tahu tentang keadaan diri
Suka,luka maupun derita bahagia
Hanya diri dan Sang Pencipta yang mengetahui

Lidahku tak bertulang
Telah lama melintang menghujam bagai pedang
Berjuta hati telah terluka olehnya
Tanpa beban dan merasa berdosa

Cangkir kopi abu-abu

Telah tawarkan rasa lewat selera
Bersama kretek lekat di bibir
Menutup lidah yang liar tak terkendali
Kretek tutupi mulut lalu hembuskan asap putih penuh fantasi

Intuisi intuisi cangkir kopi abu-abu
Tawarkan kenikmatan dekat jendela
Depen cermin mentertawakan diri
Bodoh nista penuh cela


------------------------------------------------------------
Deskripsi,narasi dan puisi tanpa arti
Dari penggila rokok dan kopi

Tak berpuasa tapi berpuasa
Berpuasa tapi tak puasa

Hitam putih abu-abu
Dekat jendela menatap cermin kaca

------------------------------------------------------------
Pinggiran trotoar penuh harapan pada 040910
bvb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar