Kamis, 30 Juni 2011

Lesehan

Irama Campur sari telah larut bersama secangkir kopi jahe, di bawah langit malam yang penuh bintang, terdengar merdu mendayu-dayu seiring belaian bayu malam menyentuh pori-poriku. Suasana santai di atas hamparan tikar diantara lalu lalang dan hingar bingar kehidupan trotoar.

'' Ahh, sungguh nikmat rasa kopi ini, sedikit kental dan tidak terlalu manis, sehingga rasa jahenya begitu menusuk dilidah dan hangatnya memenuhi langit-langit mulutku serta seisi kerongkongan dan perutku.

Dua orang wanita cantik sedang asik berbincang di hadapanku, mata mereka seindah bola kelereng yang bening, dengan rambut hitam tergeray, bibir tipis mereka begitu asik di pandang, walau tak henti-hentinya menikmati hidangan berupa gorengan dan beberapa menu khas lesehan lainya. Ditambah body mereka yang nampak indah di balut kaos ketat dan celana jeans yang membentuk keindahanya. Akupun semakin di buat penasaran saja, tak berapa lama kucoba tuk mendekati mereka, daripada duduk menikmati malam yang cerah seorang diri.

'' Mbak-mbak, saya boleh ikut ngumpul dengan sampean berdua gak, lagi gak ada teman ngobrol nih. Sapaku tanpa malu-malu kepada dua wanita cantik di hadapanku.

'' Oh boleh kok Mas, monggo silahkan duduk disamping saya. Ucap salah satu dari mereka dengan senyum berpoles candanya.

Memang benar-benar cantik dua mahkluk Tuhan di hadapan saya ini, mereka begitu ramah dan mempunyai selera humor yang luar biasa. Pantas saja wajah mereka senantiasa begitu cerah dan mempesonanya. Aku bagai di buatnya kesengsem seketika [ terpikat red, hehe ]

‘’ Mbak-mbak ini punya bakat jadi pelawak ya, dari tadi becanda melulu hehe…

‘’ Yee, masak cantik-cantik gini di bilang jenis tanaman, yang buat di bikin jamu itu toh…?

‘’ Itukan temulawak Mbak..

‘’ Bukanya temulawak itu jenis binatang yang suka makan kopi ?

‘’ Itu luwak mbakyuu…

‘’ Ha ha ha ha ha ha…..

Semakin asik saja suasana mala ini, tak terasa kopi jahe sudah nyaris habis seiring bergantinya tembang campur sari yang telah berubah menjadi alunan boshanova versi bengawan solonya Lisa Ono. Memang tak harus keluar banyak biaya tuk sekedar mencari sarana menghibur diri di kala malam, hanya bermodalkan sepuluh ribu rupiah, aku bisa menikmati suasana yang begitu menghibur suasana hati yang semula gundah gulana di pinggir trotoar, dan rupanya aku sangat beruntung bisa di hibur oleh gadis-gadis cantik yang berselera humor tinggi [ ceritanya sambil melamun ngedumel dalam hati ].

‘’ Dorr…kenapa melamun, pasti lagi menghayal tentang kami yang sedang mandi ya. Ucap salah satu wanita di hadapanku seketika, aku hanya tersenyum sedikit menahan tawa.

‘’ Wuah angin segar nih, balasku seketika.

‘’ Emangnya tahan ya melayani kita berdua Mas Bro, hehe…

Aku hanya bisa tersenyum dengan pikiran yang mulai kotor [ malam semakin tinggi, maklum aja hehe ]

‘’ He he he… gak ahh, nanti ada yang marah gimana…??

‘’ ?????

‘’ Ha ha ha ha ha… serentak tawa mereka mengejutkanku.

‘’ Yaudah Mas Bro, kami mau undur diri dulu, udah gak nahan nih, sampean tadi pesen apa aja, biar aku yang bayarin hehehe…

‘’ Wuah, kebetulan sekali mbak, ‘’oops’’, eh maksudnya gak usah mbak, sayakan laki-laki mbak, masa di bayarin sama wanita.

‘’ Ahh, gak penting, sudah uangnya buat beli rokok aja Mas Bro, kami pergi dulu ya.

‘’ Ooohh, monggo, terimakasih ya mbak…

‘’ Ahh, memang nasib lagi mujur nih malam.

Aku mencoba tuk bangkit dari tempat duduku, aku coba mengantarkan mereka menuju ketempat mobil mereka terparkir, tak berapa lama merekapun masuk dan segera menutup pintu mobil, aku masih sempat melihat lambaian tangan mereka dari seberang jalan. Aku mencoba tuk memastikan ketempat lesehan tersebut, apakah sudah memang benar-benar dibayar pesananku tadi.

‘’ Permisi Paklek, berapa ya, jumlah pesananku tadi ?

‘’ Oo sudah di bayarin Mas sama Mbak Marini tadi, sampean temenya toh mas, Mbak Marini sama Mbak Lesty tadikan pasangan Mas…

Akupun terkejut dengan ucapan pemilik lesehan tersebut, lalu akupun tersenyum kepadanya seraya mengambil sebatang rokok dari dalam saku bajuku dan mengucapkan terimakasih.

2 komentar:

  1. dul, baru berkunjung ngana kesini.
    ternyata..sip!
    ditunggu kunjungannya juga

    BalasHapus
  2. wowkeyhhhhhhhhh....mban :lol:

    BalasHapus