Mengendap-endap mencubit harap,
lalu membuang cemas yang telah lama meremas-remas bikin lemas.
Ouchh matahari…
Larimu cepat sekali, terkadang intuisi pagi tak terasa lupa terpatri tuk sebuah mimpi yang belum terpunguti.
Duhai hati, hati-hatiku tentang dirimu terhadap lakuku.
Ingin sekali kupaku adrenalinku pada putaran detik, agar lelah tak menyetubuhi raga.
Ouch tidak-tidak…
Aku lupa bukan malaikat yang tak suka merasa-rasa, aku anak cucu adam yang terkadang suka mendendam.
Putaran waktu harus seirama dengan otak kananku.
Agar duka lara cemas dapat kutitipkan kepada langit.
Dan aku…hahaha akan terbahak-bahak sepanjang hari…
¤¤¤¤¤¤¤¤¤
bjb07082011
by
bvb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar