Rabu, 28 September 2011

Kering Kerontang

kering kerontang pekaranganku
padang ilalang menjadi debu
haruskah aku hanya diam membisu
atau kusematkan saja hausku pada sebongkah batu

sebilah belati bertetesan darah
namun tajamnya tetap terkalahkan lidah
karena tuturku mengoyak resah
kenapa aku teramat suka membuatmu marah

kepada rerumputkan
kutanyakan kabar tentang hujan
kepada dedaunan
aku bercerita tentang nostalgia tubuh yang kebasahan

kering kerontang
tanah gersang
pikir tak tenang
jiwa semakin malang

hanya harapan kepada mega yang berkejaran
sudi kiranya membawakan segerombolan hujan
dan akan kunanti sampai pada saat kedatangan
sebelum seisi jiwa bersiap akan kepulangan

semoga gelap
meneteskan air kepada pengap

————————
september yang terik pada hari ke 28 tahun 2011
by
boil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar