Selasa, 27 September 2011

Secangkir Kopi Pahit

telah dituangkan secangkir kopi hitam untuku
diiringi sebuah tembang yang melantun syahdu
namun sedikit pilu
sebab kopi hitam masih terasa pahit di lidahku

mulutku hanya bisa menganga
merasa-rasa yang ada dalam dada
tak bisa aku bercerita
sebab romanku terukir tanpa aksara

aku sering bertanya tentang tembang cinta
yang cabangnya melengkung kedalam air dibawah sana
mengapa kopiku masih pahit terasa
padahal sudah kuseduh dengan beberapa sendok gula

detik-detik seakan tertawa
menyaksikan kedua mataku yang menatapnya
tak ada yang dapat menuntunku yang nyaris buta
namun kucoba menembus ruang dan waktu tuk meraihnya
mencoba tanggalkan jubah yang menggerahkan tanya
dan meraih malamku tuk sebuah keindahanya

lebur manisku
bersama pahit kopi hitamku

——————————————————
banjarbaroe 270911

Tidak ada komentar:

Posting Komentar