Jumat, 14 Juni 2013

Indigo




Anak perempuan itu nampak asik bersenda gurau di depanku, aku hanya memandanginya dari tempat duduku. Ia terliahat asik bersenda gurau, tawanya renyah pada beberapa rekanya yang sebaya dan beberapa lagi setengah baya.
” Bunda, aku cantik ya kayak bunda.
Sosok paruh baya itu melebarkan senyumanya yang renyah, sesekali tanganya mengusap lembut rambut gadis kecil itu dengan penuh rasa sayang. Dan terkadang Ia mencium rambutnya hitam tergerai. Sekali lagi aku hanya menatap putri kecilku itu dari samping jendela. Tak berapa lama iapun keluar menuju kearahku, teman-teman sebayanyapun ikut menghampiriku secepat kilat mereka mereka berkerumun di sampingku.
” Papah, mereka cantik-cantik ya, mirip mamah, bunda itu juga cantik kaya Chantika ya pah.
” Iya sayang. Ucapku sambil ku cium keningnya.
Selagi hangat kami semua bercanda tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu dari ruang tamu. Aku segera bangkit dari kursi kayuku.
” Assallamualaikum A, Tetehnya ada?
” Aduh, lagi di kantor tuh, katanya ada urusan penting, ada apa ya Neng?
” Oh, gak papa cuma pengen main aja sama Chantika, cuma berdua aja A dari tadi?
” Gak juga, oh, oh iya dari tadi ya berdua Neng sama si Chantik.
” Itu, Chantik kok kayaknya banyak temenya di dalam, lagi ada tamu ya A?
” Iya nih, lagi sama bundanya terus ada juga temen-temenya, ups, oh iya anu Neng maksudnya lagi main boneka-bonekaan, kan bonekanya banyak.
” Dung, eneng jadi bingung, kayaknya eneng pulang aja A, gak tau kenapa kayak ada yang aneh aja, tiba-tiba eneng jadi merinding.
” Mungkin kamu lagi sakit, kecapekan ya?
” Kayaknya sih, soalnya kemarin banyak kerjaan, eneng pulang dulu ya A.
” Iya deh, hati-hati di jalan ya.
Tak berapa lama putriku menyusulku ke ruang tamu di ikuti beberapa temanya yang sebaya dan setengah baya.
” Pa, bunda mau pulang katanya, akukan jadi sendirian pah..
” Eh, kan ada papah…
Nampaknya si Neneng belum beranjak dari teras rumahku, ia mendengar obrolanku yang sedang menenangkan putriku. Perempuan itu segera mengintip kami dari luar jendela, namun hanya kami berdua saja yang sedang ia saksikan di balik celah tirai yang sedikit menutupi jendela ruang tamu kami.
:
:
:
==== dorrr======
bvb